Lanjut

Jumat, 16 Juli 2010

ayam Pelung..



I

AYAM PELUNG


I

Ayam Pelung Indonesia merupakan sumberdaya genetis potensial untuk peningkatan unggas dalam rangka penyediaan sumber protein hewani dan kesenangan (hobi).

Ayam pelung merupakan salah satu jenis ayam lokal Indonesia yang memiliki ciri tersendiri, diantaranya berbadan besar. Suara kokok jantan sangat terkenal karena merdu merayu. Satu kali berkokok dapat berlangsung 28 detik, jauh lebih lama dari kokok ayam jantan lokal lainnya yang hanya berkisar dua sampai tiga detik saja. Keistewaan kokok ini menimbulkan minat masyarakat untuk memliharanya sebagai ayam panjangan. Sehingga harganya lebih mahal dibanding ayam lokal lainnya.

Ukuran tubuhnya satu setengah sampai dua kali lebih besar dari ayam lokal. Berat yang jantan antara 3,5 kg s/d 6,5 kg, betina 2,5 kg s/d 3,5 kg. Waran bulu jantan berbeda-beda antara campuran hitam dengan merah, serta hitam dengan merah kekuning-kuningan atau kuning kemerahan. Kadang-kadang ditemukan pula campuran hitam dengan hijau, yang dalam bahasa sunda disebut warna jalak. Ayam pelung yang warna bulunya putih mulus sangat jarang ditemukan.

Meskipun dipercaya dapat mengeluarkan kokok istimewa, namum yang berbulu putih ini tidak diakui ayam pelung oleh peternak dan penggemarnya. Ayam pelung jantan memiliki jengger tunggal bergerigi dengan pial ganda. Gerigi jeggernya umumnya ganjil, seperti lima, jutuh atau sembila. Pola jengger dan pial betinanya sama dengan yang jantan, hanya saja ukurannya lebih kecil.


Sejarah... Ayam Pelung...

Nama ayam pelung nerasal dari Sunda, Mawelung atau Melung, yang artinya melengkung, ayam Pelung karena lehernya panjang jika berkokok lehernya melengkung sehingga disebut “Ayam Pelung”.

Hingga saat ini asal usul Ayam Pelung yang pasti belum lengkap, yang diketahui sebatas legenda yang diceritakan secara turun temurun.


Pemurnian

Ayam Pelung sebagai plasma nutfah khas Jawa Barat yang sudah berkembang dan tersebar di dalam dan di luar negeri harus memperoleh perlindungan hukum yang kongkrit. Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) Jawa Barat yang berpusat di Kota Cianjur pada Maret 2004 resmi memperoleh penetapan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk merek “Ayam Pelung HIPPAPI)” serta HAKI untuk hak cipta yang dilindungi secara syah oleh peraturan perundang-undangan dari Depkeh dan HAM, Hak Cipta berjudul “Panduan Standarisasi dan Pengembangan Ayam Pelung” (Gallus Domesticus Var Pelung).

Hak Cipta itu merupakan acuan atau pandangan syah dan mempunyai ketentuan hukum yang mengikat bagi seluruh anggota HIPPAPI, baik di dalam maupun di luar Jawa Barat, serta mengikat juga pihak lain yang menyelenggarakan kegiatan yang sama. Pembudidayaan, pemurnian dan penyelenggaraan kegiatan yang sama. Pembudidayaan, pemurniaan dan pengembangan ayam pelung oleh anggota HIPPAPI dan pihak lain harus mengacu pada Hak Cipta HIPPaPI yang telah memperoleh HAKI tersebut.

Ayam pelung tidak hanya tersebar di Indonesia saja, tapi juga di luar negeri, karena banyak orang asing yang membawanya ke negara masing-masing. Mengalirnya ayam pelung ke luar daerah asalnya, terutama di laur negeri, sementara peternak lokal sendiri rata-rata belum menternakannya secara mantap, dikhawatirkan ayam pelung di daerah asalnya akan terkuras.

Pemurnian ayam pelung dilakukan melalui pelestarian plasma nutfah, perlindungan hak, hak mengembangkan dan memurnikan, serta pengujian mutu. Pelestarian plasma nutfah mencakup pemurnian ras dan pengendalian pola pembibitan. Perlindungan hak meliputi hak pemurnian berada dipeternak lokal dengan mengikuti pola-pla yang sudah berjalan, penerapan teknologi budidaya harus berbasis industri peternakan, serta wujud perlindungan berupa pemberian sertifikasi dan label terhadap ayam pelung berdasarkan standarisasi performa dan label terhadap ayam pelung berdasarkan standar performa yang sudah ditetapkan dan hasil pengukuran fisik.

Yang dapat dikelompokan dan diakui sebagai ayam pelung adalah hasil pemurnian masyarakat peternak serta hasil budi daya pihak mana saja yang menggunakan bibit ayam pelung s/d keturunan ke tiga dengan disukung oleh test sperma, darah dan DNA. Sementara itu, perlindungan dalam pmurnian ras ayam pelung diwujudkan dengan pemberian nomor reggistrasi peternak, kode peternak, demplot, Label dan sertifikat. Seyogyanya semua pihak mendukung perlindungan dan pemurnian ayam pelung dengan kelestarian fauna sebagai kekayaan dunia yang tidak ternilai harganya. Sekarang sudah sulit menentukan ayam pelung asli.



Kontes Ayam Pelung

Kontes ayam Pelung merupakan salah satu kegiatan untuk menumbuhkan motivasi peternak dan penggemar ayam Pelung. Kontes yang seringkali diadakan Himpunan Peternak dan Penggemar Ayam Pelung Indonesia (HIPPAPI) telah diadakan di beberapa kota di Jawa Barat.

Aspek yang dinilai adalah penampilan suara kokok dan penampilan ayam pelung. Penilaian aspek suara kokok meliputi volume suara, durasi kokok (kebat), suara angkatan (kokok depan), suara tengah dan suara akhir (tungtung). Ayam pelung dikatakan memiliki suara angkatan baik bila volume suara awal besar, bersih dan panjang.

Suara kokok tengah dikatakan baik bila suara tengah memiliki volume besar, bersih dan terjadi perubahan volume suara diantara suara awal dengan suara tengah, dan antara suara tengah dengan suara akhir. Perubahan volume suara itu disebut dengan istilah bitu.

Suara akhir merupakan suku kata kokok akhir, sebaiknya memiliki volume besar, bersih dan lunyu. Aspek penampilan ayam dinilai berdasarkan keadaan tubuh bagian depan dan belakang. Unsur yang dinilai adalah bentuk dan warna jengger, bentuk dan keadaan mata, hidung, bentuk paruh, leher, tembolok dan paruh.

Meskipun kriteria penilaian telah disepakati bersama dan pada setiap kontes selalu dinilai dewan juri yang berpengalaman dan berintegritas tinggi, namun menurut penulis tetap saja ada faktor subjektivitas dikalangan juri. Hal ini disebabkan keterbatasan indera telinga dewan juri dalam melakukan penilaian, apalagi pada saat yang bersamaan juri harus menilai ayam peserta kontes yang mencapai puluhan sampai ratusan ekor.

Untuk mengantisipasi terjadinya keributan pada saat kontes, maka penulis menyarankan penggunaan aplikasi program analisis suara sebagai alat bantu bagi dewan juri dalam menilai suara kokok ayam peserta kontes. Dengan menggunakan program analisis suara maka dapat ditampilkan pola suara kokok, durasi kokok, amplitudo, tinggi rendahnya kokok ayam pelung secara lebih akurat, objektif, terukur, dan memenuhi kaidah saintifik.



Foto yang diambil dari Kontes Ayam Pelung Piala Rektor Universitas Padjadjaran 2009

















I

Dengan tema Pelestarian Plasma Nutfah Ayam Pelung sebagai aset seni dan budaya bangsa Indonesia, Unit Kegiatan Mahasiswa Kelompok Profesi Ternak Unggas (UKM KPTU) mengadakan Kontes Ayam Pelung yang memperebutkan Piala Rektor Unpad. Acara tersebut juga disemarakkan dengan hiburan seni Sunda. Peserta kontes adalah Peternak dan Pecinta Ayam Pelung Se-Jawa Barat dan mahasiswa sebagai peserta pameran peternakan. Acara ini hasil kerjasama antara UKM KPTU dengan Hippapi (Himpunan Peternak Pecinta Ayam Pelung Indonesia).


aditasya blod - Google Search

aditasya blod - Google Search: "- Sent using Google Toolbar"

Kamis, 15 Juli 2010

Culling pada ayam

Culling adalah suatu usaha untuk memilih ayam yang dikehendaki dan mengeluarkan ayam yang tidak dikehendaki yang disebabkan karena tidak produktif, sakit dan sebab lainnya yang dapat menimbulkan kerugian.

Culling biasanya dilakukan pada saat pemeliharaan berlangsung.

Manfaat culling :

· Mempermudah penanganan

· Memperbaiki efesiensi pakan dan faktor-faktor produksi lainnya

· Menekan angka mortalitas

· Menyeragamkan pertumbuhan

Beberapa faktor yang dapat mendorong pelaksanaan culling antara lain :

  • Adanya atau timbulnya gejala-gejala penyakit yang segara dapat menular

kepada ayam-ayam lainnya

  • Perbedaan bentuk morfologi
  • Keseragaman ukuran dan berat badan ayam

Keuntungan dari Pengafkiran atau culling adalah :

· Kepadatan ayam dari persatuan luas ayam akan berkurang, sehingga

· Ayam yang produktif akan lebih nyaman dan senang berproduksi

· Pengurangan kemungkinan adanya penyakit menyebar dari ayam

· Yang kurang sehat atau kurang produktif

· Penambahan uang masuk dari hasil penjualan ayam yang afkir

· Jumlah keseluruhan ransum yang dibutuhkan perhari berkurang dan

· efesiensi penggunaan ransum oleh ayam yang tinggal akan tinggi

Agar tidak terjadinya culling maka kita harus memilih bibit atau ciri induk produktif, diantaranya yaitu :

- Sehat dan tidak cacat

- Lincah dan tampak cerah

- Mata bersinar, bulu berkilat, bulu disekitar dubur bersih

- Paruh pendek dan kuat

- Jengger dan pial halus dan tidak keriput

- Badannya cukup besar dan perutnya luas

- Jarak antara tulang dan tulang belakang lebih kurang 4 jari

- Jarak anatara tulang pubis lebih kurang 2 jari

Tanda-tanda induk produktif dan non produktif

INDUK PRODUKTIF

NON PRODUKTIF

Kesehatan

Agresif, aktif, kulit lembut, berat badan sedang

Lemah, kecil atau terlalu gemuk, malas, timbangan berat

Bulu

Kusut, mudah patah, keras, agak kotor

Bersinar, agak kilat dan bersih

Mata

Bulat dan bersinar

Bentuk oval dan sayu

Jengger

Besar, merah , sempurna dan segar

Kecil, pucat dan kering

Cuping telinga

Besar , berminyak dan lembut

Bentuk tidak menarik, kasar dan kering

Lubang anus

Membesar, lebar, memanjang, basah dan pucat

Lubang kecil, mengkerut bulat, kering

Tulang punggung

Flexsible, tipis dan jarak kedua tulang lebar

Kaku, kasar dan jarak kedua tulang menyempit

Perut

Lembut, plexsibel, besar

Gemuk, besar, keras

Pigmen yang ada pada ras kaki kuning

Tidak nampak kuning

Nampak kuning

Pedoman Pelaksanaan Program Seleksi dan Culling

1. Salah satu kelompok unggas ada yang sakit. Karena unggas yang terkena penyakit disebabkan atau bakteri maka penularannya sangat cepat

2. Produksinya di bawah 50%. Karena hal ini berhubungan dengan konversi pakan. Konversi pakan yang bagus untuk broiler adalah antara 1,9 – 2,1. sedang untuk layer berkisar antara 2,1-2,3. (Konversi pakan diperoleh dari jumlah pakan yang dikonsumsi dibagi dengan jumlah produksi)

3. Angka efisiensi pakan di bawah 50% (angka efisiensi pakan diperoleh dari jumlah produksi dibagi dengan konsumsi pakan dikalikan 100%

4. Unggas yang diculling (afkir) benar-benar menunjukkan kelainan yang dapat merugikan.

Silsilah dan Riwayat Hidup Individu Ayam

Bibit ayam yang sekarang ini bersumber dari 4 jenis ayam hutan yang terdiri dari:

· Gallus gallus atau gallus bankiva

· Gallus Sonneratti

· Gallus Varius

· Gallus Lafayetti

Setelah manusia berperan didalam mempengaruhi perkembangan jenis ayam maka perbedaan antar jenis ini lebih menonjol lagi sehingga secara umum dewasa ini timbul istilah-istilah seperti :

§ Kelas ayam

§ Bangsa ayam

§ Varitas ayam

§ Strain ayam

· Kelas ayam adalah istilah yang dipergunakan untuk membedakan asal atau pembentukan ayam seperti ; Kelas laut tengah, Amerika dan lain-lain

· Bangsa ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekelompok ayam dalam suatu kelas yang mempunyai sifat-sifat kebakaan tertentu dan khas seperti bentuk badan dan sebagainya.

· Varitas ayam adalah istilah yang dipakai untuk membedakan sekolompok ayam dalam satu bangsa yang mempunyai sifat-sifat yang mempunyai keturunan tertentu seperti warna bulu, jengger dan sebagainya

· Strain ayam adalah hasil karya seorang breeder dan biasanya sudah mempunyai fungsi yang khas dan selalu membawa nama perdagangannya (trade merk) dengan nomor kode seperti strain kimber 137Tatum T-173 dan lian-lainnya.

Klasifikasi Ayam Ras

Ada 2 cara untuk membuat klasifikasi ayam ras :

1) Berdasarkan penggunaan atau tujuan pemeliharaan atau nilai ekonomis yang disebut klasifikasi ekonomi

2) Berdasarkan tempat asal ayam yang disebut Klasifikasi Standard

a. Klasifikasi ekonomi

Klasifikasi ekonomi yang lebih umum disebut type ayam terdiri dari :

  • Kelas petelur

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur

  • Kelas pedaging

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan daging

  • Kelas dwiguna

Jenis ayam yang efesien untuk menghasilkan telur dan daging

  • Kelas Fancy

Jenis ayam untuk perhiasan, hiburan atau rekreasi

b. Klasifikasi standard

Klasifikasi standard ayam ini sebanyak 12 kelas dan kelas-kelas yang penting diantaranya adalah :

  • Kelas amerika

Tujuan produksi telur, daging atau dua-duanya

  • Kelas Asia

Tujuan produksi daging

  • Kelas inggris

Tujuan daging dan telur atau dwiguna kecuali ayam cornish jenis pedaging

  • Kelas laut atau mediterrania

Tujuan produksi telur

  • Kelas polandia, hamburg, perancis dan continental

Dengan tujuan dwiguna dan yang lainnya sebagai fancy.